Untuk menjaga kualitas dari produk Usaha Menengah Kecil dan Mikro bisa diterima pasaran internasional mesti harus memperhatikan aspek-aspek serta persyaratan umum produk ekspor. Pengemasan dan packing produk tidak saja menjadi pertimbangan tapi juga produk harus tetap terjaga sampai ketujuan.
Kemasan tidak boleh sembarangan. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan pengemasan yang diperlukan. Pengemasan harus memfasilitasi penyimpanan, distribusi, dan penggunaan. Selain itu, pengemasan juga harus memperhatikan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan.
|
Syarat Ekspor produk UMKM |
Pengemasan bukan hanya metode pemasaran. Tetapi juga menjaga kesegaran dan integritas produk untuk pengguna akhir. Khususnya untuk mengekspor produk UMKM. Pengemasan produk UMKM yang baik untuk ekspor menjaga kualitas produk sehingga dapat mengembangkan bisnisnya secara internasional.
Mengabaikan pertimbangan seperti ini akan beresiko ditolaknya produk untuk masuk ke Negara lain, untk menghidandari hal seperti itu anda harus lebih cermat untuk memperhatikan produk.
Memasuki pasar ekspor tidaklah mudah. Ada beberapa langkah persiapan untuk kemasan ini, Anda dapat memperkenalkan dan bersaing di pasar internasional untuk produk-produk usaha kecil dan menengah.
Pengertian Ekspor Produk Usaha Kecil, Menengah dan Mikro
Memahami lebih rinci akan tentang ekspor akan jauh lebih baik untuk produk umkm atau usaha kecil menenggah dan mikro
Hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah sifat dari produk yang akan diekspor. mekanik, fisik atau kimia. Tujuannya adalah untuk menemukan bahan kemasan yang tepat.
Apakah produk basah atau kering? Berapa derajat reaksi kimia? Berapa lama produk bertahan? Apakah tahan polusi atau tidak? Dengan memahami sifat produk secara detail, akan lebih mudah untuk menemukannya. Jenis kemasan primer, sekunder, dan akhir mana yang harus digunakan untuk menjaga daya tahan produk.
Penilaian Fasilitas Pengemasan
Ada dua metode pengemasan untuk mengekspor produk pengemasan untuk UKM. Pengemasan secara manual dan menggunakan mesin. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menggunakan cara manual sudah lebih. Namun, tingkat akurasi dan presisinya lebih tinggi daripada menggunakan mesin.
Jika Anda memilih menggunakan mesin, pastikan konsistensinya sangat presisi. Banyak paket yang tidak rusak atau gagal karena perhitungan presisi yang salah. Selain itu, pastikan kemasan mematuhi persyaratan Good Handling Practices (GHP) dan Good Manufacturing Practices (GMP).
Memahami persyaratan negara tujuan ekspor
Ada negara yang sangat ketat dalam menegakkan peraturan tentang kemasan ramah lingkungan. Kemasan yang dapat didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan. Jika tujuan ekspor Anda sama, pastikan kemasan yang akan digunakan juga berwarna hijau.
Untuk menghindari membuat keputusan yang salah, Anda harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Apakah semua paket yang diterima pasar domestik Indonesia diterima pasar ekspor?
Apakah kemasan yang digunakan untuk produk Anda sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor?
Apakah desain kemasan sesuai dengan budaya dan selera estetika negara pengekspor?
Apakah negara tujuan ekspor memerlukan kemasan ramah lingkungan?
Gunakan jawaban ini sebagai dasar untuk membuat desain kemasan yang tepat. Dengan demikian produk Anda akan diterima dengan baik di pasar ekspor.
Memilih Bahan Kemasan yang Tepat
Setelah menjawab beberapa pertanyaan di atas, Anda mungkin sudah memiliki gambaran tentang jenis bahan kemasan yang tersedia dan bagaimana desainnya. Penting untuk memilih kemasan sesuai dengan peraturan atau permintaan negara tujuan ekspor. Misalnya kemasan yang dapat didaur ulang.
Tapi jangan terburu-buru mengambil keputusan. Karena masih banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Salah satunya adalah harga kemasan yang efektif. Jangan sampai harga paket lebih mahal dari harga produk.
Tapi itu tidak berarti Anda harus memilih kemasan murah dengan mengorbankan produksi dan distribusi yang efisien. Perhatikan juga apakah kemasan tersebut tersedia di pasar lokal. Jika tidak tersedia dan Anda harus mengimpor, bersiaplah untuk mengeluarkan lebih banyak biaya pajak impor.
PENILAIAN PROSES PENGIRIMAN
Perlu diketahui bahwa sarana transportasi digunakan untuk mendistribusikan produk-produk UMKM. Dari gudang produksi hingga pengguna akhir.
Oleh karena itu, data ini harus diperhitungkan untuk desain kemasan tingkat ketiga yang menstandarisasi produk ekspor. Pasang dan lindungi kemasan sekunder dan kemasan utama yang terkandung di dalamnya.
Selain enkapsulasi tersier, enkapsulasi sekunder juga harus dipertimbangkan. Menjamin keserasian sarana pengangkut dengan fasilitas pengangkutan barang untuk menjaga keamanan dan kenyamanannya.
Anda harus dapat menstandardisasi persyaratan pengemasan dari dua pihak yang berbeda. antara konsumen dan distributor. Memberikan paket-paket yang menarik kepada konsumen disertai dengan pengemasan yang aman dan memenuhi efisiensi transportasi seperti yang diinginkan oleh distributor.
Memenuhi kebutuhan lingkungan, keselamatan dan kesehatan
Hampir semua negara menanggapi masalah pemanasan global dan perubahan iklim global. Maka tidak heran jika mereka membutuhkan regulasi mengenai produk global yang masuk ke negara mereka. Persyaratan kemasan termasuk membuatnya ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan.
Jadi usahakan untuk berkemas sesuai dengan peraturan negara tujuan. Sehingga produk UMKM Anda akan diterima dan bersaing di pasar internasional.
Baca juga : Cara mendirikan PT ( perseroan terbatas untuk perorangan)
Pengujian Daya Tahan Kemasan
Ini adalah hal terakhir yang harus diperhatikan. Ini adalah uji ketahanan kemasan dalam berbagai kondisi logistik. Tes ini tidak dapat dilakukan untuk beberapa waktu. Jangka waktu setidaknya dua tahun diperlukan untuk menentukan hasil resistensi.
Namun, dengan kemajuan teknologi saat ini, ada teknik yang mempercepat pengujian stres. Seberapa tahan kemasan terhadap kondisi suhu dan kelembaban yang berbeda.
Cara Mengetahui Standar Kemasan Produk UMKM Eksportir Standar
kemasan produk UMKM tidak hanya bergantung pada negara tujuan ekspor. Tapi tergantung selera importir dan logistik atau pengiriman ekspor. Jadi pastikan Anda mendapatkan informasi tentang kemasan dari satu sumber.
Berikut beberapa sumber informasi kemasan ekspor produk UMKM yang dapat dijadikan bahan referensi.
PEMBELI ATAU IMPORTIR
Ini adalah informasi yang cepat tetapi tidak sepenuhnya akurat. Sekalipun importir adalah orang pertama yang menerima produk Anda, ternyata tidak semua importir memahami peraturan negaranya.
Jika ingin mendapatkan hasil tercepat dengan bertanya langsung kepada importir, pastikan mereka benar-benar memahami peraturan negaranya terkait penerimaan barang impor.
Forwarder
Adalah pihak yang dapat Anda undang untuk berkonsultasi mengenai kemasan yang akan digunakan. Hal ini karena mereka biasanya memahami standar kemasan negara tujuan ekspor dan standar pengiriman ekspor. Namun sayangnya, terkadang mereka tidak yakin dengan selera importir yang menerima barang Anda.
Situs Web Pemerintah Negara Tujuan
Setiap negara harus memiliki situs web pabean atau badan terkait ekspor-impor lainnya untuk negaranya. Situs web ini berisi informasi tentang jenis paket yang diizinkan masuk ke negara tersebut.
Anda dapat menggunakannya untuk menemukan informasi yang tepat. Segala jenis kemasan diperbolehkan di negara tujuan ekspor.
Peta Akses Pasar ITC
Di sini Anda dapat menemukan informasi tentang peraturan negara tujuan tentang pengemasan barang impor. Informasi yang diberikan juga sesuai dengan standar yang berlaku untuk setiap negara dan jenis produk. Namun untuk produk yang lebih spesifik perlu dilakukan verifikasi ulang dengan beberapa pihak yang disebutkan di atas.
Dari beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pengemasan ekspor untuk produk UMKM. Kami berharap informasi di atas dapat membantu Anda menemukan solusi terbaik terkait kemasan produk yang akan digunakan.
Dikuti dari : BisnisUKM.com